KOTA SORONG – Jurusan dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Universitas Papua (UNIPA), menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Sekretariat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (7/7/2025).
Kegiatan yang mengusung tema Pengenalan Ilmu Kebumian dan Mitigasi Bencana Alam tersebut mengikutsertakan para peserta didik dari PKBM setempat.
Program ini menjadi bagian dari komitmen UNIPA dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para generasi muda, terhadap pentingnya pemahaman kebencanaan serta ilmu kebumian di daerah rawan bencana seperti Kota Sorong.
Ketua panitia kegiatan, Meriana G.M. Harahap, ST, MT, yang juga merupakan dosen Program Studi Teknik Geologi – UNIPA menyampaikan bahwa antusiasme peserta menunjukkan betapa pentingnya edukasi seperti ini bagi masyarakat umum.
“Melihat dari antusiasme dan juga tanggapan para peserta didik tadi, ternyata memang mereka excited. Mereka bilang kegiatan ini bermanfaat karena istilah-istilah kebumian itu belum banyak dikenal masyarakat awam. Termasuk bagaimana menangani risiko bencana alam dalam kehidupan sehari-hari. Di Sorong, bencana seperti banjir dan gempa bumi cukup sering terjadi. Jadi penting untuk tahu bagaimana bertindak dan meminimalisir kerugian, terutama bagi diri sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Alkhamal, siswa kelas 3 PKBM yang sehari-hari bekerja di bagian produksi sebuah event organizer di Kota Sorong, mengungkapkan rasa terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan dimaksud.
“Cukup bermanfaat bagi anak-anak di sini. Teman-teman juga semangat menjawab dan kami dapat banyak materi dari UNIPA. Terima kasih kampus UNIPA,” kata pria berusia 23 tahun yang merupakan anak ke-6 dari tujuh bersaudara tersebut.
Kegiatan edukatif seperti ini direncanakan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh Teknik Geologi – UNIPA pada berbagai wilayah di Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Setiap kegiatan akan dikemas dengan tema yang berbeda, baik di sekolah-sekolah maupun di lingkungan masyarakat umum, guna memperluas pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam di wilayah timur Indonesia.
Penulis: Kristo L