KOTA SORONG – Jumlah angka pengangguran yang semakin meningkat menjadi problem yang harus dipecahkan oleh para kepala daerah di Tanah Papua. Salah satu dampak tingginya jumlah pengangguran adalah naiknya angka kriminalitas di berbagai kabupaten/kota di enam Provinsi di Papua.
Anggota DPD RI dapil Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor, mendorong para kepala daerah di enam provinsi di Papua untuk lebih kreatif dan inovatif, sehingga mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Para kepala daerah se-Papua perlu mempunyai terobosan baru yang mampu mendorong terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat. Persoalan pengangguran ini sudah sangat krusial dan darurat. Jika tidak segera teratasi akan menimbulkan permasalahan sosial yang semakin kompleks,” tegas Paul Finsen Mayor yang biasa disapa PFM, Selasa (8/7/2025).
Disebutkan oleh PFM, hingga saat ini di Papua Barat Daya terdapat sekitar 32.000 pengangguran. Nanti di bulan Oktober, jumlahnya akan bertambah sekitar 4000 lagi dari sarjana yang baru lulus kuliah. Jika persoalan ini tidak segera dicarikan solusi, lanjut PFM, ke depan tentunya akan semakin sulit dikendalikan.
“Makanya, para Gubernur, Bupati dan Walikota berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mendatangkan investasi-investasi ke daerah. Investasi yang masuk merupakan penggerak ekonomi daerah dan wadah penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Namun tak kalah penting, para kepala daerah menyiapkan regulasi yang memberikan jaminan untuk penyerapan tenaga kerja lokal. Hal ini penting agar penyerapan tenaga kerja di daerah itu maksimal.
“Di dalam regulasi, tenaga kerja lokal atau orang asli Papua harus diakomodir lebih besar. Perbandingannya mungkin 80 persen asli Papua dan selebihnya bisa dari luar,” ucap PFM lagi.
Selain itu, Paul Finsen Mayor juga meminta pemerintah daerah untuk mengasah kemampuan putra-putri daerah supaya bisa terserap maksimal di suatu perusahaan. Salah satu caranya dengan memberikan kursus, pelatihan maupun praktek kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha.
“Generasi muda kita, putra-putri daerah, anak asli Papua harus kita dorong untuk tingkatkan skill, terutama ketrampilan khusus yang dibutuhkan dunia usaha. Dengan begitu apapun bentuk investasi yang masuk ke daerah bisa dipastikan bisa menyerap tenaga kerja,” papar PFM.
Penulis: Dwi P