Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeSosokNaomi Netty Howay: Dokter Mobile Bukan Seremonial, Tapi Komitmen Pemerataan Layanan Kesehatan...

Naomi Netty Howay: Dokter Mobile Bukan Seremonial, Tapi Komitmen Pemerataan Layanan Kesehatan di Papua Barat Daya

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Naomi Netty Howay menjelaskan program Dokter Mobile merupakan komitmen pemerataan layanan kesehatan di Papua Barat Daya.

SORONG – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya kembali menggelar kegiatan pelayanan kesehatan keliling bertajuk Dokter Mobile. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kampung Ambarbaken, Kabupaten Tambrauw, kali ini giliran masyarakat Kampung Maibo, Kabupaten Sorong, yang mendapat kesempatan untuk memperoleh layanan kesehatan gratis, Minggu (24/08/25).

Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Jabal Nur itu menghadirkan tenaga dokter umum dan sejumlah dokter spesialis. Menurut Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Papua Barat Daya, langkah ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memastikan akses kesehatan menjangkau wilayah pedalaman dan kampung-kampung.

“Program ini bukan sekadar pemeriksaan kesehatan, tetapi juga bentuk perhatian pemerintah untuk ibu hamil, balita, dan kelompok rentan lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya, Naomi Netty Howay.

Selain pemeriksaan kesehatan, warga juga mendapat tambahan gizi berupa susu, telur, kacang hijau, hingga biskuit sari gandum. Bantuan ini ditujukan khusus untuk ibu hamil dan balita, kelompok yang paling rentan mengalami kekurangan gizi.

Distribusi asupan protein tambahan itu menjadi bagian dari strategi pemerintah menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di Papua Barat Daya. “Kami ingin memastikan anak-anak mendapat gizi yang benar sejak dini. Tidak hanya bicara layanan kesehatan, tapi juga pencegahan masalah gizi buruk,” ujarnya.

Kehadiran Dokter Mobile di Kampung Maibo disambut antusias warga. Ratusan orang memadati halaman masjid sejak pagi untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, mulai dari pengecekan tensi, pemeriksaan kandungan, hingga konsultasi penyakit dalam.

Kegiatan ini disebut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk mendekatkan layanan dasar kepada masyarakat. Namun, masih ada tantangan besar: keterbatasan tenaga medis, distribusi logistik, hingga jarak kampung-kampung yang sulit dijangkau.

“Kalau program ini bisa konsisten, tentu sangat membantu. Jangan sampai hanya ramai di awal, lalu hilang tanpa tindak lanjut,” ujar Husein warga Maibo dengan nada kritis.

Program Dokter Mobile diharapkan tak sekadar menjadi agenda seremonial, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat kampung yang selama ini kerap terpinggirkan dari pelayanan kesehatan modern.

Penulis: Andre R

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments