Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeBerita TerkiniKomitmen Suku Tehit Dukung Program Asta Cita Prabowo Gibran Hingga Optimalisasi Pelaksanaan...

Komitmen Suku Tehit Dukung Program Asta Cita Prabowo Gibran Hingga Optimalisasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

SORONG- Dukungan terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto kembali menguat di Papua Barat Daya. Kali ini datang dari masyarakat Suku Tehit yang tergabung dalam Badan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Suku Tehit (BINASKET) Kabupaten Sorong.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Aimas Hotel and Convention Center, Sabtu (20/9/25), mereka menegaskan komitmen untuk mengawal jalannya program pemerintah, terutama yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput.

Ketua Adat Tehit, Moses Kaliele, S.IP menyampaikan bahwa dukungan ini bukan sekadar simbol, tetapi lahir dari kebutuhan nyata masyarakat Papua.

“Program Asta Cita bukan hanya wacana di pusat, melainkan harapan bagi kami. Kami, orang Tehit, berdiri mendukung penuh program unggulan Presiden Prabowo, karena ini menyentuh kesejahteraan masyarakat kecil,” ujarnya di hadapan peserta yang hadir.

Sentuhan Program untuk Kesejahteraan Papua

Menurut Ketua Adat Tehit tersebut, dua program yang paling ditunggu masyarakat adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) dan layanan kesehatan gratis. Bagi masyarakat Papua, program ini menyentuh kebutuhan paling mendasar yang selama ini sulit dijangkau.

“Anak-anak di kampung membutuhkan asupan gizi yang cukup agar mereka sehat dan cerdas. Begitu juga dengan layanan kesehatan, banyak warga Tehit yang tinggal jauh dari puskesmas atau rumah sakit. Maka program kesehatan gratis menjadi sangat penting,” katanya.

Pernyataan itu merefleksikan kondisi sosial Papua: angka stunting masih tinggi, fasilitas kesehatan terbatas, dan biaya hidup lebih mahal dibanding daerah lain. Karena itu, kehadiran program nasional dianggap sebagai jawaban atas kesenjangan pembangunan yang masih terasa di wilayah timur Indonesia.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Hadir pula dalam kesempatan itu perwakilan pemerintah daerah yang menilai pentingnya peran masyarakat adat dalam mengawal program nasional. Dukungan dari BINASKET disebut sebagai bentuk tanggung jawab moral orang Tehit dalam menjaga stabilitas sosial serta memastikan kebijakan pembangunan benar-benar menyentuh warga.

“Program ini bukan sekadar janji, melainkan harapan nyata. Dukungan masyarakat adat seperti Tehit akan memperkuat sinergi pemerintah dan rakyat,” ujar Kadistrik Aimas Yober Matana.

Komitmen Kebangsaan

Bagi masyarakat Tehit, Asta Cita Prabowo Gibran bukan sekadar jargon politik, tetapi peta jalan pembangunan yang harus dirasakan hingga pelosok kampung. Mereka meyakini bahwa ketika program makanan bergizi gratis dijalankan, anak-anak Papua akan mendapat kesempatan tumbuh lebih baik. Begitu juga dengan layanan kesehatan gratis, yang berarti harapan baru bagi warga di pedalaman.

Pertemuan BINASKET Suku Tehit di Aimas itu juga menegaskan semangat nasionalisme dan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meski berlangsung dalam suasana sederhana, pesan yang lahir sangat kuat: masyarakat Tehit ingin menjadi bagian dari arus besar pembangunan nasional, bukan sekadar penonton dari pinggir jalan.

Dengan semangat itu, masyarakat Tehit berharap pemerintah pusat tidak berhenti pada seremoni, melainkan betul-betul menyalurkan program hingga ke kampung-kampung. Sebab bagi mereka, kesejahteraan bukanlah kata-kata, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan setiap keluarga.

Penulis: Andre R

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments