Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomePendidikanOmbudsman Bakal Awasi Penerimaan Murid Baru di Papua Barat Daya

Ombudsman Bakal Awasi Penerimaan Murid Baru di Papua Barat Daya

Mendekati pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Provinsi Papua Barat Daya, Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Provinsi Papua Barat memastikan akan mengawasi prosesnya secara ketat.

Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Papua Barat, Amus Atkana di Sorong, mengatakan wilayah Papua Barat Daya masih menjadi tanggung jawab Ombudsman perwakilan Papua Barat.

”Kami hadir di Sorong karena Papua Barat Daya masih berada dalam cakupan pengawasan Ombudsman Papua Barat,” ujar Mantan Ketua KPU Papua Barat itu.

Dikatakan oleh Amus, sistem penerimaan siswa baru saat ini telah berubah dari yang sebelumnya dikenal sebagai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Untuk saat ini lebih menekankan pada sistem domisili.

”Sekarang masih zonasi tetapi diperkuat dengan bukti domisili yang sah, yakni Kartu Keluarga. Ini adalah syarat mutlak,” kata Amus Atkana.

Ia pun mengungkapkan bahwa penguatan sistem domisili bertujuan mewujudkan rasa keadilan dan pemerataan dalam pendidikan.

Namun Amus Atkana tak menampik jika dalam praktiknya terdapat penyimpangan seperti penggunaan data domisili palsu demi masuk ke sekolah unggulan.

“Makanya Ombudsman memberikan perhatian khusus kepada dinas pendidikan agar tidak sembarangan memindahkan domisili siswa tanpa alasan yang jelas dan sah,” lanjutnya.

Amus Atkana mengingatkan, pelaksanaan kebijakan sekolah gratis di wilayah otonomi khusus Papua Barat dan Papua Barat Daya masih memerlukan kejelasan regulasi agar benar-benar menyasar ke sasaran yang tepat.

Ia juga menyoroti soal kuota penerimaan siswa, oleh karenanya pembagian yang proporsional dan adil sangat penting dilakukan. Amus Atkana juga berharap SPMB tahun ini di Papua Barat Daya nol pungutan.

”SPMB harus bebas dari pungutan liar dan praktik korupsi berkedok biaya masuk sekolah,” tegasnya.

Amus Atkana mengajak semua pihak yang ada di Papua Barat Daya untuk wujudkan SPMB terbaik tahun ini, menuju mimpi besar Papua Emas 2041 dan Indonesia Emas 2045.

”Jika tidak diawasi, akan berdampak pada tingginya angka putus sekolah dan pengangguran. Hal itu bisa mengganggu ujian kita menuju Papua Emas dan Indonesia Emas,” ujarnya.

Penulis : Jason

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments