Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeEkonomi & BisnisDiplomasi Dagang PBD dan Jatim, Kadis P2KP PBD Jajaki Berbagai Peluang

Diplomasi Dagang PBD dan Jatim, Kadis P2KP PBD Jajaki Berbagai Peluang

KOTA SORONG – Dalam sebuah pertemuan misi dagang dan investasi antara Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya, Absalom Solossa optimistis.

Ada lembaran baru kerjasama yang berfokus pada sektor perikanan dan kelautan yang menjadi pintu masuk bagi pertumbuhan ekonomi riil di kawasan paling timur Indonesia.

“Kami membangun jejaring konektivitas yang kuat antara timur dan barat. Ini peluang emas. Market-nya nyata dan sangat menjanjikan,” ujar Absalom di Hotel Aston, Kota Sorong, lokasi pertemuan delegasi dagang PBD dan Jatim, Kamis (19/06/2025).

Papua Barat Daya, dengan 5 kabupaten dan 1 kota, adalah ladang maritim yang belum sepenuhnya tergarap maksimal. Perairan kaya sumber daya laut seperti ikan tuna, kakap, dan komoditas ekspor lainnya menjanjikan potensi besar. Melalui misi dagang ini, Absalom dan timnya mulai menjajaki skema kerjasama, dari penyediaan hasil laut segar hingga peluang hilirisasi produk perikanan.

Tak hanya itu, peluang investasi di sektor sawit, perikanan tangkap, hingga budi daya juga tengah dipetakan. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melibatkan pelaku usaha langsung agar tercipta ekosistem yang inklusif dan berdaya saing.

“Kami siap memenuhi permintaan pasar dari Jawa Timur, bahkan sudah ada pelaku usaha yang menyatakan komitmennya. Semua ini untuk satu tujuan: kesejahteraan masyarakat,” kata Absalom.

Delegasi dari kedua provinsi tidak hanya bertukar dokumen dan janji, tetapi juga melakukan kunjungan langsung ke lapangan melihat potensi tambak, pelabuhan ikan, hingga titik-titik pengolahan hasil laut di pesisir Sorong dan sekitarnya.

Bagi Papua Barat Daya, kerjasama ini lebih dari sekadar transaksi ekonomi. Di balik itu, tersimpan tekad untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka lapangan kerja baru, serta mengangkat harkat hidup nelayan lokal yang selama ini bergulat dengan akses pasar dan sarana produksi yang terbatas.

Dengan terbangunnya rantai distribusi dan penguatan kelembagaan usaha, Absalom optimistis sektor kelautan dan perikanan akan menjadi motor penggerak ekonomi Papua Barat Daya.

“Kami tidak ingin berjalan sendiri. Maka, melalui jejaring dagang ini, kita ciptakan sinergi berkelanjutan. Laut kita luas, potensi kita besar, sekarang waktunya bergerak.” ucapnya

Kerjasama ini seolah menjadi simbol baru: bahwa kemajuan Papua Barat Daya bukan lagi mimpi yang jauh. Dari laut, dari dermaga yang tenang, dari senyum nelayan yang kembali menggantungkan jala mereka di pagi hari ada janji yang perlahan ditepati.

Dan mungkin, di suatu siang di pasar Surabaya, ikan segar dari Sorong akan menjadi hidangan favorit. Tak hanya karena rasanya, tapi karena kisah di baliknya tentang kerja sama lintas provinsi, dan harapan yang dijaring dari Timur.

Penulis: Andre R

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments