SORONG- Sejumlah organisasi pemuda lintas agama dan latar belakang di Kabupaten Sorong menyatakan sikap menolak segala bentuk tindakan anarkisme. Deklarasi itu disampaikan sebagai komitmen bersama menjaga keamanan, ketertiban, dan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.
Elemen pemuda yang terlibat antara lain Komunitas Pemuda Lintas Agama (Kopdalia), KNPI, GMKI, GP Ansor, HMI, IMM, dan GMNI Kabupaten Sorong. Mereka sepakat, aksi kekerasan hanya merugikan masyarakat sekaligus mengancam masa depan generasi muda.
“Kami sepakat mengecam tindakan anarkisme dalam bentuk apa pun. Pemuda harus tampil sebagai agen perdamaian, bukan pemicu perpecahan,” tegas I Nengah Heri Sekretaris Kopdalia Kab. Sorong perwakilan dalam deklarasi tersebut.
Pernyataan itu menegaskan anarkisme kerap menimbulkan kerugian sosial maupun material, bahkan berpotensi mencoreng citra Sorong sebagai daerah yang damai dan toleran. Karena itu, para pemuda berkomitmen mengedepankan dialog, kerja sama, dan sikap saling menghargai sebagai jalan menyelesaikan persoalan.
Deklarasi juga akan disosialisasikan secara luas melalui program edukasi dan kampanye perdamaian. Upaya ini diharapkan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya persatuan di kalangan pemuda, sekaligus mencegah munculnya konflik horizontal.
Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan akan diperkuat untuk memastikan implementasi komitmen tersebut. Pemantauan rutin pun akan dilakukan agar langkah yang sudah diambil tidak sekadar menjadi seremoni.
Solidaritas pemuda Sorong ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. “Masa depan Sorong yang aman dan damai hanya bisa terwujud bila kita semua menolak anarkisme dan berdiri di garis depan perdamaian,” ujar salah satu peserta deklarasi.
Penulis: Andre R