SORONG – Kepengurusan baru Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Wilayah Papua Barat Daya resmi dilantik, Senin,(16/06/25) di Aimas, Kabupaten Sorong. Hadir berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Bupati Sorong, Ketua PWNU Papua Barat Daya, perwakilan Pemda, serta ratusan kader IPPNU dari berbagai wilayah. Ini merupakan pelantikan kepengurusan kedua sejak IPPNU hadir di Papua Barat Daya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU, Whasfi Velasufah, mengapresiasi militansi dan daya juang para kader IPPNU di wilayah timur Indonesia.
“Saya tidak membayangkan bagaimana beratnya perjuangan kalian. Namun antusiasme yang kami rasakan sejak tiba di sini adalah bukti bahwa IPPNU hidup dan bertumbuh,” ujar Whasfi.
Whasfi menekankan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni formal, melainkan momentum strategis untuk memperkuat eksistensi IPPNU sebagai gerakan perempuan muda NU di tengah dinamika zaman.
“Tiga tahun ke depan adalah masa pengabdian. Pegang amanah dengan solid, bangun kolaborasi lintas sektor, dan jadilah organisasi yang adaptif di tengah perubahan global,” katanya.
Menurutnya, perubahan global itu mencakup isu digitalisasi, krisis lingkungan, hingga tantangan sosial yang memerlukan kecerdasan kolektif. “IPPNU harus aktif dan tidak sekadar menjadi penonton. Hadir sebagai bagian dari solusi, bukan hanya di ruang dakwah, tapi juga dalam isu-isu sosial dan lingkungan,” ucap Whasfi
Dukungan terhadap IPPNU juga disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Gubernur Elisa Kambu melalui Kepala Dinas Sosial, Beatriks Msiren menyebut IPPNU sebagai mitra strategis pemerintah.
Beatriks menekankan pentingnya membentuk “kepemimpinan hijau”, yakni kepemimpinan yang berpijak pada keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap masa depan bumi. Penting pula sinergi antara organisasi pelajar, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Pemimpin hari ini harus berpikir untuk masa depan bumi, bukan sekadar hari ini. Kita hanya punya satu bumi. Dan kita semua bertanggung jawab menjaganya,” tegas Beatriks.
Dalam sambutan perdananya, Ketua IPPNU Papua Barat Daya yang baru dilantik, Marhaban Istiqama Ode, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan IPPNU sebagai ruang tumbuh dan ruang berdaya bagi para pelajar putri di wilayah ini.
“Kami akan berusaha hadir di tengah pelajar putri sebagai teman belajar, teman perjuangan, dan juga teman bertumbuh. Kita ingin IPPNU tidak hanya dikenal sebagai organisasi keagamaan, tapi juga sebagai gerakan perempuan muda yang progresif dan peduli terhadap isu-isu sosial serta lingkungan,” ujar Marhaban Istiqama.
Marhaban juga menegaskan pentingnya kaderisasi yang inklusif dan penguatan literasi digital di tengah tantangan zaman. “Kami berharap dapat membangun jejaring yang kuat lintas sekolah, kampus, dan komunitas, untuk memastikan bahwa pelajar putri Papua Barat Daya tidak tertinggal dalam perubahan zaman,” pungkasnya.
Penulis: Andre R