Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeHukum & KriminalPolri Humanis, Kriminalitas Menurun: Keteladanan yang Dirasakan Masyarakat Papua Barat Daya

Polri Humanis, Kriminalitas Menurun: Keteladanan yang Dirasakan Masyarakat Papua Barat Daya

KOTA SORONG – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus memperkuat kehadiran humanis di tengah masyarakat. Tak hanya dalam aspek penegakan hukum, namun juga dalam upaya pencegahan kejahatan melalui dialog, edukasi, serta pendekatan berbasis kearifan lokal. Hasilnya, berbagai daerah mencatat penurunan angka kriminalitas, termasuk di wilayah Papua.

Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP), Obet Asmuruf, menilai langkah Polri dalam membangun kepercayaan publik sangat terasa dampaknya, terutama di daerah-daerah yang selama ini rawan konflik sosial.

“Polri saat ini tidak lagi sekadar hadir setelah kejadian, tetapi aktif menjaga agar kejahatan tak terjadi. Di Papua, Papua Barat Daya pada khususnya kami melihat bagaimana anggota kepolisian makin dekat dengan masyarakat, berbicara dari hati ke hati, dan memberi rasa aman. Ini pendekatan yang luar biasa,” ujar Obet Asmuruf, Senin (23/06/25).

Menurutnya, sejumlah langkah konkret seperti penguatan peran Bhabinkamtibmas, sinergi dengan tokoh adat, hingga program edukasi hukum di sekolah dan komunitas, sangat efektif menurunkan potensi gangguan keamanan.

Data internal kepolisian menunjukkan, tingkat kriminalitas di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat Daya mengalami penurunan hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini tidak lepas dari pendekatan yang menempatkan masyarakat sebagai mitra, bukan objek pengawasan.

“Kami sangat menghargai Polri yang mulai memahami bahwa keamanan tidak bisa dibangun dengan senjata, tapi lewat rasa saling percaya. Banyak pengusaha lokal pun kini lebih berani berinvestasi karena situasi yang semakin kondusif,” tambah Obet.

Obet juga menyoroti bagaimana pendekatan Polri kini jauh lebih solutif dan ramah terhadap kelompok rentan. Unit-unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) di kepolisian kerap turun langsung ke komunitas adat untuk memberikan edukasi hukum dan pendampingan psikologis.

“Kami berharap ini bukan hanya program sesaat. Sudah saatnya Polri terus melangkah dengan pendekatan yang menempatkan manusia sebagai pusat. Di Papua, kami sangat merasakan perubahan ini,” tegasnya.

Sebagai tokoh pengusaha adat, Obet Asmuruf berharap model keamanan yang berakar pada budaya lokal bisa terus dikembangkan. Ia mendorong agar Polri semakin aktif menggandeng pemuda, gereja, dan tokoh adat sebagai mitra strategis keamanan berkelanjutan.

“Papua butuh stabilitas. Dan Polri bisa menjadi pelindung yang bukan ditakuti, tapi dicintai. Selama mereka terus berjalan bersama rakyat, maka rakyat akan berdiri di belakang mereka,” pungkas Obet.

Penulis: Andre R

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments