Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeHukum & KriminalSenator PFM : Maraknya Begal karena Minimnya Lapangan Pekerjaan

Senator PFM : Maraknya Begal karena Minimnya Lapangan Pekerjaan

KOTA SORONG – Meningkatnya angka kriminalitas di Papua, terutama Kota Sorong dan Jayapura, mendapat sorotan serius dari Anggota DPD RI/MPR RI Paul Finsen Mayor.

Aksi kriminal yang terjadi mulai dari pembegalan, pencurian sepeda motor di sejumlah tempat, penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan aksi meresahkan lainnya.

Senator Paul Finsen Mayor (PFM) menilai maraknya aksi kriminal terutama pembegalan, dikarenakan minimnya lapangan kerja untuk generasi muda dan usia produktif lainnya.

“Menurut saya, ada korelasi antara tingginya angka kriminalitas dan terbatasnya lapangan pekerjaan. Orang yang menganggur, sementara dia harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidup, pada akhirnya terdorong untuk melakukan tindakan kejahatan,” ujar PFM, Rabu (9/7/2025).

Sebagian besar pelaku kriminal di Papua adalah generasi muda bahkan beberapa remaja, dengan rentang usia kira-kita 15- 30an tahun, dan secara khusus sebagian besar pelakunya Orang Asli Papua (OAP).

“Sungguh miris melihat kasus terbaru, dimana pelaku begal yang tertangkap ternyata seorang sarjana hukum. Artinya, orang berpendidikan pun nekad melawan hukum karena faktor ekonomi, karena dirinya tidak punya pekerjaan yang menghasilkan,” papar Ketua Dewan Adat itu.

Oleh karena itu, solusi terhadap maraknya kriminalitas, tidak cukup hanya dilakukan oleh polisi dengan operasi tangkap dan tindakan tegasnya, namun perlu kolaborasi bersama stake holder daerah lainnya.

“Akar persoalan adalah kurangnya lapangan kerja. Itu yang harus menjadi fokus pemerintah daerah,” singkatnya.

Di sisi lain, PFM menyampaikan kriminalitas adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait, termasuk masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Saya juga ingin katakan begini, Kota Sorong, Jayapura dan kota-kota besar lainnya di Papua ini menderita karena urbanisasi dan migrasi. Adanya perpindahan penduduk dari desa atau kampung ke kota, kemudian juga perpindahan penduduk dari luar daerah. Banyaknya pendatang semakin menambah beban kota dan otomatis memperkecil kesempatan bagi anak-anak asli Papua dalam mendapatkan pekerjaan,” tukas dia.

Penulis: Dwi P

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments