Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeBerita TerkiniSkrining Riwayat Kesehatan, Deteksi Dini Menuju Hidup Lebih Sehat

Skrining Riwayat Kesehatan, Deteksi Dini Menuju Hidup Lebih Sehat

SORONG – Skrining riwayat kesehatan menjadi salah satu langkah pencegahan penting yang terus digencarkan BPJS Kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit, khususnya bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan ini membantu peserta mengetahui potensi penyakit kronis sejak awal sehingga pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong, Pupung Purnama, menegaskan pentingnya skrining sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat di tengah gaya hidup modern yang semakin rentan terhadap penyakit.

“Gaya hidup tidak sehat, pola makan yang tidak teratur, hingga tingkat stres yang tinggi membuat masyarakat lebih mudah terserang penyakit kronis. Oleh karena itu, skrining menjadi langkah awal yang penting agar pencegahan bisa dilakukan lebih dini,” ujarnya, Kamis (18/09/25).

Aturan dan Jenis Penyakit yang Terdeteksi

Pupung menjelaskan, pelaksanaan skrining riwayat kesehatan telah diatur dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan, Pelayanan Penapisan/Skrining Kesehatan Tertentu, dan Peningkatan Kesehatan bagi Peserta Penderita Penyakit Kronis.

Ada 14 jenis penyakit yang dapat dideteksi melalui layanan ini, antara lain: diabetes melitus, hipertensi, stroke, ischemic heart disease, thalassemia, kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, kanker paru, tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hepatitis B, hepatitis C, serta anemia.

“Hasil skrining terbagi menjadi dua kategori, yakni tidak berisiko dan berisiko. Jika hasilnya tidak berisiko, peserta cukup menjaga pola hidup sehat. Namun jika hasilnya berisiko, peserta perlu pemeriksaan fisik lanjutan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),” terang Pupung.

BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan tahapan penerapan skrining. Mulai 1 September 2025, peserta yang terdaftar di FKTP klinik pratama, dokter praktik perorangan, maupun dokter gigi perorangan diwajibkan melakukan skrining sebelum mendapatkan layanan. Sementara itu, pada 1 Oktober 2025, ketentuan yang sama akan berlaku bagi peserta dengan FKTP Puskesmas.

Dalam prosesnya, peserta akan menjawab 49 pertanyaan terkait gaya hidup, pola konsumsi makanan dan minuman, serta kondisi kesehatan yang dirasakan. Hasilnya akan disajikan sesuai kelompok penyakit yang menjadi dasar tindak lanjut dokter.

“Dengan skrining, pelayanan kesehatan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran karena dokter memiliki data awal kondisi peserta,” tambah Pupung.

Untuk mempermudah peserta, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai kanal akses, mulai dari Aplikasi Mobile JKN, website webskrining.bpjs-kesehatan.go.id, hingga layanan PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp). Peserta juga dapat melakukan skrining langsung di fasilitas kesehatan.

“Kami mengimbau seluruh peserta JKN agar aktif melakukan skrining. Ini langkah sederhana dengan manfaat besar untuk kesehatan jangka panjang. Kesehatan adalah investasi, dan skrining riwayat kesehatan adalah pintu masuk menuju masyarakat yang lebih sehat,” tegas Pupung.

Pada kesempatan terpisah, salah satu peserta JKN, Sarah Ndandarmana, mengaku awalnya tidak mengetahui adanya layanan skrining riwayat kesehatan. Namun setelah membantu ibunya mengisi kuesioner, ia menyadari pentingnya layanan tersebut.

“Awalnya saya tidak tahu, tapi setelah coba mengisi kuesioner untuk ibu melalui website BPJS Kesehatan, ternyata sangat mudah. Dari hasilnya, saya jadi tahu pola makan dan aktivitas apa saja yang harus diperhatikan. Manfaatnya bukan hanya untuk ibu, tapi juga untuk saya pribadi dan keluarga,” ungkap Sarah.

Sarah menambahkan, hasil skrining membuatnya lebih tenang karena mendapat gambaran kondisi kesehatan ibunya sekaligus langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

“Hasilnya jadi pegangan bagi kami sekeluarga untuk lebih peduli menjaga kesehatan. Saya bisa lebih mengingatkan ibu soal makanan yang harus dikurangi dan mendorongnya rutin berolahraga ringan. Rasanya lebih tenang karena ada panduan jelas dari hasil skrining,” tutupnya.

Penulis: Andre R

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments