RAJA AMPAT – Kondisi gedung, asrama siswa dan rumah para guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPK PNIEL PAAM sangat memprihatikan. SMP yang berada di Bakal Kampung Arpos, pecahan dari Kampung Saukabu, Kepulauan Paam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya itu mengalami kerusakan parah hampir di semua bagian.
Tokoh masyarakat di sana, Kilian Mayor, Leonard Mayor dan Nonske Mayor mendesak Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam hal ini Bupati Raja Ampat untuk segera melakukan perbaikan, demi kenyamanan proses belajar mengajar.
“Fasilitas sekolah sangat memprihatinkan. Tentu kondisi tersebut menganggu proses belajar siswa dan para guru. Makanya kami minta Bupati segera turun tangan melakukan renovasi,” tukas Kilian Mayor, Rabu (13/08/2025).
“Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan SDM generasi muda, sehingga sudah seharusnya pemerintah memberikan dukungan dengan fasilitas memadai,” tambah dia.
Dijelaskan oleh ketiga tokoh masyarakat itu, kerusakan parah terjadi pada tiga unit rumah guru, asrama putra dan putri, termasuk sarana toilet.
“Mayoritas kerusakannya adalah pada rabat, tembok retak, plafon jebol, dan seng yang bocor dan berkarat,” papar dia.
Ketua Komite Sekolah, Zeth Demas Sauyai mengatakan kerusakan fasilitas sudah cukup lama, akan tetapi sampai saat ini belum diperbaiki. Meski dengan kondisi bangunan yang tidak aman, guru dan siswa di sekolah tersebut tetap melaksanakan aktivitas proses belajar mengajar.
“Bapak Bupati Raja Ampat harus melihat dan perhatian terhadap kondisi SMP YPK PNIEL PAAM ini. Dikhawatirkan ke depan terjadi insiden yang bisa menimpa siswa maupun guru,” tuturnya.
Sementara orang tua murid tidak punya pilihan lain selain tetap mengizinkan anak mereka untuk bersekolah.
Penulis: Dwi P
