SORONG-Dengan balutan kaus krem dan celana jeans, serta sepatu sneakers sederhana, Bupati Sorong Johny Kamuru tampak berbeda pada Jumat (22/08/25) pagi. Usai memimpin apel gabungan bersama seluruh OPD, ia memilih menaiki angkutan pedesaan berwarna biru ikon transportasi rakyat duduk di kursi depan dekat sopir. Aksi itu menjadi simbol dukungan pemerintah daerah terhadap peluncuran trayek baru Lingkar Aimas.
Peresmian jalur ini ditandai dengan pengibaran bendera start di Pasar Mariat, salah satu pusat aktivitas ekonomi warga. Dari sana, Johny langsung ikut konvoi bersama puluhan sopir angkot, mengitari rute Lingkar Aimas yang melintasi pasar, pusat jajanan serba ada (pujasera), hingga sejumlah simpul keramaian di Kabupaten Sorong. Para kepala OPD ikut mendampingi, seolah menegaskan komitmen birokrasi terhadap pelayanan publik.
“Trayek Lingkar Aimas adalah wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menghidupkan kembali simpul-simpul perekonomian masyarakat. Kita ingin pasar, UMKM, pedagang kecil, dan seluruh warga mendapatkan akses transportasi yang mudah, murah, dan aman,” ujar Johny Kamuru dalam sambutannya.
Johny menekankan, sektor transportasi publik tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurutnya, trayek baru ini akan menjadi motor penggerak roda ekonomi rakyat. “Ketika akses lancar, barang lebih cepat sampai, mobilitas masyarakat terjamin. Itulah yang menghidupkan ekonomi. Mari kita bersama menjaga trayek ini agar bermanfaat sebesar-besarnya bagi warga Sorong,” katanya memberi motivasi.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong, Samuel Maniani, memastikan seluruh persiapan teknis telah rampung. Jalur Lingkar Aimas akan melewati Pasar Marihat, SP1, Tugu Merah, RS 22, Alun-Alun, Pasar Sore, dan kembali ke Pasar Marihat. Bahkan jalur dari Klamono dan Marihat Gunung diarahkan bermuara di titik yang sama.
“Dengan sentralisasi di Pasar Mariat, roda perekonomian otomatis lebih hidup. Pedagang, pelaku UMKM, hingga masyarakat sekitar akan ikut terdorong. Sosialisasi juga kami lakukan langsung ke masyarakat agar terasa manfaatnya,” jelas Samuel.
Peluncuran trayek Lingkar Aimas menjadi bagian dari strategi Pemkab Sorong untuk menata ulang sistem transportasi berbasis kerakyatan. Harapannya, tidak sekadar membuka jalur baru, melainkan juga membangkitkan geliat ekonomi lokal, menekan biaya logistik, serta membuka ruang mobilitas yang lebih adil bagi masyarakat kecil.
Penulis: Andre R
