Thursday, October 2, 2025
Google search engine
HomeEkonomi & BisnisPariwisata Bukan Lagi Primadona Bagi Warga Manyaifun dan Selpele, Raja Ampat

Pariwisata Bukan Lagi Primadona Bagi Warga Manyaifun dan Selpele, Raja Ampat

RAJA AMPAT – Kepulauan Raja Ampat dikenal dunia sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Dengan berbagai spesies unik dan langka, menjadikan Raja Ampat pusat biodiversitas laut global sehingga menjadi destinasi wisata menarik yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat lokal.

Namun fakta mengejutkan ditemui Tim Gabungan Komisi dari DPRP Papua Barat Daya saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka melihat potensi daerah di Raja Ampat.

Begitu tiba di Dermaga Kampung Manyaifun, rombongan Anggota DPRP Papua Barat Daya melihat papan bertuliskan “Kami pemuda/pemudi dan masyarakat adat Kampung Manyaifun menolak aktivitas pariwisata di wilayah adat Kampung Manyaifun sampai piring makan kami yang dipecahkan/lapangan kerja kami dikembalikan”.

Rupanya ada 50 pemuda dan pemudi Kampung Manyaifun yang menggantungkan hidupnya dengan bekerja di PT Mulia Raymond Perkasa yang IUP-nya telah dicabut.

Padahal potensi wisata di Pulau Manyaifun sangat besar. Karena berdekatan dengan pulau Batang Pele yang melindunginya, sehingga perairan di Pulau Manyaifun tenang dan tidak berombak. Pulau Manyaifun menjadi tempat singgah bagi wisatawan yang ingin menuju ke Pulau Wayag, dikarenakan jaraknya yang dekat.

Alex Mambraku dan Urgenes Mambrasar merupakan dua dari 50 lebih pemuda asal Kampung Manyaifun yang beralih dari nelayan menjadi pekerja di PT Mulia Raymond Perkasa.

“Ketika perusahaan tambang dihentikan kami tidak tahu, kami harus bekerja apa lagi. Kami sekarang jadi pengangguran,” ujar Alex dan Urgenes.

Sebagai pekerja yang diupah sehari Rp 150.000, Alex dan Urgenes berharap PT Mulia Raymond Perkasa bisa kembali diberi izin beroperasi. “Sebelum ada perusahaan tambang, kami sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan jual kopra. Dalam sehari paling bersih kami 100.000 rupiah saja, ” ucap Alex Mambraku.

Mama Natalia Mayor, salah satu warga menyebutkan sebagian besar masyarakat di Pulau Manyaifun adalah nelayan. “Kami ingin anak kami bisa sekolah dan sukses. Kalau cuma ke laut cari ikan, terus pulang bawa ikan sekilo atau tiga kilo, kami mau dapat apa. Sementara harga BBM terus naik,” ujar dia.

Soal membuka home stay, lanjut mama Natalia, bisa saja seluruh warga membuatnya, namun kalau tidak ada pengunjung atau tamu wisatawan buat apa. “Untuk itu kami minta kepada bapak dan ibu dewan bisa hadirkan lapangan kerja. Hadirkan kembali PT Mulia Raymond Perkasa. Jadi kita tidak mau lagi bekerja di laut, kami mau bekerja di darat, ” ujar Mama Natalia.

Namun dari sebagian besar pemuda warga Kampung Manyaifun, ada 9 warga yang tetap berkomitmen menjadi penjaga bumi dengan membuka home stay. “Saya sebagai salah satu dari 9 pengelola home stay yang ada di Kampung Manyaifun tentu menolak kehadiran perusahaan tambang nikel di Batan Pele dan Manyaifun,” kata Akila Mambrasar.

Sebagai pengusaha lokal home stay, Akila Mambrasar, mengaku sangat mencintai anugrah yang Tuhan beri sehingga membuat Kabupaten Raja Ampat menjadi destinasi wisata dunia.

“Kami tidak mendukung perusahaan tambang yang akan masuk, karena Raja Ampat merupakan surga kecil. Sebab kalau ada perusahaan yang masuk tentu akan merusak alam,” ujar Akila Mambrasar.

Ketua Tim Gabungan Komisi DPRP Papua Barat Daya, Jamaliah Tafalas berpesan meskipun ada pro dan kontra namun meminta warga saling menjaga keamanan di dalam Kampung.

“Sebagai Wakil Rakyat, tentu aspirasi masyarakat akan dibahas dalam rapat Dewan. Kami bisa saja mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah dan menindaklanjuti dengan membentuk Pansus,” ucapnya.

Untuk diketahui gabungan Komisi di DPRP Papua Barat Daya yang melakukan kunjungan kerja dipimpin Ketua Komisi II DPRP Papua Barat Daya, Jamaliah Tafalas, tampak juga Wakil Ketua DPRP Papua Barat Daya, Anneke Lieke Makatuuk, Hendry G. Wairara, Syharullah Salaten, Arifin, Denny Mamusung, Yusuf Marak, dan Ahmad Fardhal Umlati serta Sekwan Yohannis Naa.

Penulis: Jason

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments