SORONG- Di tengah semangat menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, suara derap kaki para pelajar terpilih menggema di Alun-Alun Aimas, Kabupaten Sorong. Senin pagi (28/07/25), tepat pukul 09.43 WIT, upacara pemusatan dan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) resmi dimulai menandai awal dari proses panjang pembentukan karakter generasi muda Papua Barat Daya.
Momentum sakral itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sorong, Ahmad Sutejo, S.Pd., yang berdiri tegak memberi amanat, bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah pengingat bahwa Paskibraka bukan barisan hiasan upacara. Ia adalah miniatur wajah Indonesia masa depan: disiplin, bersatu, dan mencintai tanah air.
“Kalian bukan dipilih karena kebetulan, tapi karena pantas dan layak. Latihan ini bukan hanya tentang baris-berbaris, tapi tentang bagaimana menjadi manusia yang bertanggung jawab dan siap memimpin,” tegas Sutejo dalam sambutannya.
Upacara juga dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, seperti Letkol Inf. Puguh Prandono, S.H. (Plh. Dandim 1802/Sorong), AKBP Edwin Parsaoran, S.I.K., M.I.K. (Kapolres Sorong), serta Adri B. Timban, S.H. dari Kesbangpol Kabupaten Sorong lembaga yang menjadi ujung tombak pelatihan.
Simbolisasi dimulainya pelatihan ditandai dengan pembacaan naskah pembukaan latihan dan penyematan tanda peserta kepada 30 siswa-siswi terbaik dari SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Sorong. Mereka lolos dari seleksi ketat dan kini memasuki masa karantina disiplin, mental, dan fisik.
Selama kurang lebih tiga pekan, para calon Paskibraka akan dilatih secara intensif oleh enam pelatih militer dari Kodim 1802/Sorong, dipimpin oleh Kapten Inf. Abner Salawati (Danramil 1802-07/Aimas). Mereka juga akan dibimbing secara moral dan inspiratif oleh enam anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Sorong.
Kabupaten Sorong, dalam kesederhanaannya, tampak memahami bahwa membentuk pemimpin masa depan dimulai dari barisan kecil ini: pasukan pengibar bendera yang hari ini berdiri di bawah matahari Aimas, dan suatu saat bisa saja berdiri di panggung nasional.
Penulis: Andre R
