TAMBRAUW – Kehadiran Dubes Republik Finlandia Jukka Pekka Kaihilahti di Kabupaten Tambrauw Papua Barat Daya harus membawa perubahan yang berarti bagi warga masyarakat. Terutama masyarakat yang wilayah atau tanah adat mereka terdampak langsung atas program kemitraan yang sudah terjalin.
Demikian yang disampaikan Ketua DPR Kabupaten Tambrauw, Yan Sundoi, usai mengikuti opening SASI ikan dan udang di Pulau Wayos, Kampung Syukwo, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.
“Ini merupakan suatu langkah maju dan sangat baik untuk masyarakat adat yang tanah adat mereka dipakai untuk pilot project atau percontohan pemerintah Republik Finlandia melalui mitra kerja WWF Finlandia dan WWF Indonesia,” ujar Yan Sundoi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil ketua II DPRD Kabupaten Tambrauw ambrauw, Yonanis Sawen. Secara khusus dia menyoroti masalah peningkatan sumber daya manusia dan lingkungan yang dijadikan program dari kemitraan tersebut.
“Alam dan hutan adat yang tersebar di wilayah Tambrauw ini sangat luas, lewat program kemitraan yang ada saat ini kiranya lebih ditekankan kepada peningkatan sumber daya manusianya. Beri masyarakat secara khusus untuk usia sekolah mendapatkan kesempatan belajar setinggi-tingginya, berikan edukasi terkait hukum agar hak-hak dasar masyarakat adat bisa dijaga dengan baik,” ujar Yohanis Sawen.
Dubes Republik Finlandia untuk Indonesia pun menyambut baik semua saran dan masukan. Dia mengatakan bahwa negaranya memberikan perhatian besar untuk membantu masyarakat adat dan lingkungan adat yang ada di Kabupaten Tambrauw yang dijalankan melalui WWF Finlandia yang bekerjasama dengan WWF Indonesia.
“Sudah menjadi komitmen dari kami dalam program kerjasama melalui mitra kerja untuk melestarikan lingkungan dan masyarakat adat disini. Tambrauw memiliki banyak destinasi yang bisa dikunjungi, kami harap program kemitraan ini bisa berjalan dengan baik,” jelas Jukka Pekka.
Penulis: Jason
